SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terus Bergerak

Minggu, 22 Desember 2013

Verifikasi Berlapis Gaya Ato

Siang hari itu pada suatu hari, waktu sudah menunjukkan pukul 14.00. Syarif Jimar, seorang teman kantor, sedang bersama saya. Sessat kemudian, ia sudah meluncur dengan sepeda motornya pergi menjemput Ato di sekolahnya, SDIT Albiruni. Lokasi sekolah ini tidak jauh dari tempat saya sedang rehat menikmati kopi panas bersama Syarif. 

Ini adalah kali pertama Ato dijemput oleh Syarif. Syarif hanya pernah menjemput kakak Ato, Abi, di SD Unggulan Toddopuli sebelumnya dan Ato tidak pernah. Ato yang sudah duduk di kelas tiga ini, juga belum mengenal dan belum tahu siapa Syarif yang menjemputnya. 

Syarif yang juga pertama kali injakkan kakinya di Albiruni, langsung memberitahukan penjaga sekolah bahwa dirinya bermaksud menjemput Ato pulang. Tak lama kemudian, Ato pun muncul di pintu utama sekolah lantai satu. 

Ato mengetahui bahwa sosok laki-laki yang ada di depannya adalah orang yang bermaksud menjemputnya. Namun Ato bingung karena orang ini tidak pernah dilihatnya sebelumnya. 

''Ato, ayo saya antar pulang,'' ajak Syarif di depan pintu utama. 

Sambil menggaruk kepalanya dan dengan wajah kusut, Ato bertanya menanggapi, ''Aduh, kenapa bisa kenal namaku?''

''Saya disuruh bapaknya Ato jemput Ato pulang,'' jawab Syarif.

''Siapa namanya bapakku?'' tanya Ato lagi.

''Pak Maqbul. Saya temannya,'' jawab Syarif lagi.

''Berarti kamu tahu nomor HPnya. Coba telpon sekarang!'' ujar Ato kemudian menunggu Syarif mendial nomor ponselku di ponsel Syarif. 

Saya yang sedang rehat saat itu, mengintip nama Syarif di ponselku sedang memanggil. Saya terima panggilan itu sambil membatin mengenai masalah yang sedang dihadapi Syarif, yaitu sejumlah pertanyaan dari Ato.

''Halo, Ato ini ya?'' tanya saya yang sudah memastikan kalau bukan Syarif yang berkepentingan berbicara.

''Iya. Etta, ada teman Etta yang jemput saya di sekolah sekarang?'' tanya Ato. 

Saya jawab bahwa itu betul. 

''Kalau teman Etta, siapa namanya?'' tanya Ato lagi.

''Syarif namanya, nak,''

''Oooh. Apa warna bajunya?''

''Warna oranye, nak.'' 

''Oooh, oke saya ikut kalau begitu." ujar Ato sambil kedengaran kembalikan ponsel di tangannya ke Syarif. Saya membalasnya agar berhati-hati di jalan.

Setelah Syarif selesai antar Ato pulang, saya intip update status ter-update di Blackberry. Saya menemukan status terbaru Syarif, ''Saya terus berpikir tentang Ato''.

Bahkan hingga dua hari kemudian sejak itu, ada lagi status Syarif, ''Saya tidak bisa lupa tentang Ato''.

Otw ke Yogyakarta, 22 Desember 2013

Tidak ada komentar:

follow me @maqbulhalim