SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terus Bergerak

Jumat, 28 Desember 2012

Sudah Jelas Putih, tetap Bilang Hitam

Makassar, 28 Desember 2012

Portal Tribun Timur terus melanjutkan pemberitaannya perihal Surat Suara Pilgub Sulsel yang berlubang karena rusak yang ditemukan saat disortir di KPU Kota Palopo. Berita tentang surat suara ini bermula pada 27 Desember 2012 pukul 18:55 WITA (Ratusan Surat Suara di Palopo Sudah Tercoblos Gambar Sayang). Surat suara rusak ini sudah ditemukan sejak 25 Desember 2012, dan oleh KPU Palopo, diberita-acarakan sebagai surat suara rusak.

Belakangan, 27 Desember, surat suara itu disebut oleh Panwas Palopo bahwa telah tercoblos. Selanjutnya, Tribun Timur menyebut bahwa yang tercoblos adalah gambar pasangan Nomor Urut 2, Syahrul-Agus (SAYANG), sesuai keterangan Tim Cagub Ilham-Aziz (IA). Bahkan Tribun Timur yang pertama kali mengkapitalisasi tudingan bahwa Gambar Kandidat Nomor 2 yang tercoblos itu adalah kecurangan (Jekkong) yang sistematis melalui narasumber berita dari Tim IA.

Terkait dengan itu, melalui portalnya, Tribun Timur lebih lanjut mengembangkan pemberitaannya dengan melibatkan tim sayap IA, yakni BARAK 145 pada pukul 21:52 WITA. Berita yang berjudul "Barak 145: Kandidat Jekkong Sulit Lolos Sekarang" ini pun berusaha mempertajam kabar negatif ini ke Tim SAYANG.

Pada saat yang sama, KPU Palopo juga bereaksi cepat dengan beri klarifikasi. Klarifikasi itu dimuat oleh Luwuraya.Com bahwa tidak ada surat suara tercoblos. Sebelum Luwu Raya itu, Tribun Timur pada pukul 22.15 WITA, bahkan sudah klarifikasi juga dengan berita bahwa tidak ada surat suara tercoblos.

Klarifikasi KPU Palopo dan KPU Sulsel bahwa surat suara itu tidak tercoblos, melainkan rusak, juga termuat pada edisi cetak Jumat 28 Desember di harian FAJAR, SINDO Makassar, Tribun Timur, Cakrawala, dan beberapa media cetak lokal di Makassar.

Berita-berita pada edisi cetak itu, mestinya telah terbaca dengan baik oleh para redaktur dan reporter media cetak maupun OL pada Jumat siang, 28 Desember itu. Tapi ternyata perkembangan keadaan tidak seperti yang diharapkan.

Pada portalnya, Tribun Timur tetap menggunakan kata "Surat Suara Tercoblos", yang disertai dengan kata penajam, "Nomor Urut-2 Tercoblos". Kedua kata-kata itu tetap digunakan dalam pemberitaan, pada Jumat malam, 28 Desember.

Saya juga setuju bahwa kabar ini berhasil menyesatkan orang-orang pintar seperti Prof Halide dan Dr Hasrullah karena mungkin tidak tahu cerita yang sebenarnya. Tapi saya juga bisa ragu bahwa, apakah kedua orang pintar kita ini betul-betul tidak tahu, atau memilih tidak tahu! Wallahu Wa'lam.

Berikut ini adalah artikel berita Tribun Timur yang tetap gunakan kata "Surat Suara Tercoblos" (tidak peduli penjelasan KPU Palopo dan KPU Sulsel sebelumnya) dan kata "Nomor 2 Tercoblos" (padahal KPU Sulsel dan KPU Palopo sebelumnya sudah jelaskan bahwa lubang itu terdapat pada ketiga pasangan kadidat yang pada surat suara, bukan cuma pada Nomor 2):

1.
Soal Distribusi Surat Suara Bocor
Akademisi: KPU Sulsel Patut Dipertanyakan
Tribun Timur - Jumat, 28 Desember 2012 17:33 WITA

2.
Prof Halide Protes Gambar Syahrul Tercoblos di Kertas Suara KPU
Tribun Timur - Jumat, 28 Desember 2012 19:31 WITA

3.
Pilgub Sulsel
Direktur Cakra: Surat Suara Tercoblos Tamparan Buat KPU
Tribun Timur - Jumat, 28 Desember 2012 21:40 WITA


4.
Pilgub Sulsel 2013
CV Adi Perkasa Tanggapi Surat Suara Tercoblos di Palopo
Tribun Timur - Sabtu, 29 Desember 2012 00:38 WITA

Mengapa Tribun Timur tidak menggunakan kata "Surat Suara Rusak" setelah ada penjelasan dari KPU bahwa itu bukan tercoblos? Mengapa Tribun Timur tidak berhenti menggukan kata "Nomor 2 Tercoblos" setelah ada keterangan resmi dari KPU bahwa lubang itu ada pada gambar ketiga kandidat, yakni nomo 1, 2, dan 3? Ini pertanyaan jurnalisme yang seksi.

Tidak cukup dengan itu, Pihak KPU Sulsel melalui komisionernya dengan menggunakan telpon masing-masing mem-brodcast SMS klarifikasi. Saya menilai, SMS ini adalah tanggapan KPU melalui medium lain terhadap berita-berita Tribun Timur yang memilih tidak berhenti menggunakan kata "Surat Suara Tercoblos". Ini mungkin mirip orang buta warna: sudah jelas warna putih, masih tetap sebut hitam.

Berikut ini adalah isi SMS itu:

"ass, bahwa dgn adax pemberitaan pd tribun news kami dr kpu sulsel sdh mengklarifikasi hal tsbt pd kpu palopo dan yg terjadi adalah pd saat disortir didptkan ada bbrp srt suara yg ada lobang kecil sprt tusukan jarum tp tdk hanya tdpt pd salah satu calon,akan tetapi ada yg tdpt dibbrp psg calon,laporan smtr bhw srt suara tsbt msh dlm proses sortir semua u kategori SS yg rsk qta minta kpu kab inventarisasi,
data hasil sortir yang telah dilkk oleh teman kpu palopo :Berlobang kayak jarum,No. 1 = 108, No. 2 = 215, No. 3 = 85, Kotor sebanyak 31. Mengkerut/kusut/sobek sebanyak 12. Berlobang lebih dari satu gambar = 2 lbr Total sbanyak 453 lembar. Intix bukan di coblos tapi cacat dari percetakan. Makax disortir yg diawasi panwas dan dijaga polres. Wass"

Nah, mulai sekarang, mari kita berdoa kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa agar kata "Surat Suara Tercoblos" dan "Nomor 2 Tercoblos" tidak lagi digunakan untuk membuat berita tentang surat suara rusak di KPU Palopo.

Maqbul Halim

Tidak ada komentar:

follow me @maqbulhalim