SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terus Bergerak

Jumat, 31 Oktober 2008

Sudah 286.362 Suara Tercatat di KPU Kota Makassar

Press Release

Sampai hari ini, sudah 11 kecamatan yang telah memasukkan datanya berdasarkan lampiran formulir C1 dan C2. Meski demikian, belum semua kelurahan dari ke-11 kecamatan tersebut telah menyetorkan data penghitungan suaranya. Jumlah suara yang sudah tercatat di KPU Kota Makassar sudah mencapai 286.362 suara.

Komposisi sementara perolehan suara adalah sebagai berikut:

1. Ilham - Supomo: 192.389 (67.18%)
2. Idris - Adil: 50.738 (17.72%)
3. Halim - Jafar: 21.043 (7.35%)
4. Ridwan - Irwan: 6.372 (2.23%)
5. Firman - Kasma: 6.805 (2.38%)
6. Irianto - Razak: 6.845 (2.39%)
7. Ilham - Herman: 2.170 (0.76%)

Hari ini (31/10) di kantor KPU Kota Makassar, PPK se-Kota Makassar mengikuti rapat koordinasi tentang persiapan rekapitulasi penghitungan suara KPPS di kantor kecamatan masing-masing. Sementara rekapitulasi di tingkat KPU Kota Makassar sendiri baru dilaksanakan pada Selasa, 4 Nopember 2008.

MEDIA CENTER
KPU Kota Makassar
Selengkapnya >>

Kamis, 30 Oktober 2008

KPU Makassar catat 113.896 Suara yang Masuk

Press Release

Sampai tadi malam, sudah tujuh kecamatan yang telah memasukkan lampiran formulir C2 yang memuat hasil perolehan suara masing-masing pasangan calon. Selain itu, KPU Makassar juga menerima formulis C2 Besar yang ditempati KPPS menghitung di TPS bersama dengan saksi-saksi.

Kedua formulir tersebut diantar langsung oleh petugas KPPS ketika usai melakukan penghitungan. Formulir tersebut mulai berdatangan sejak pukul 14.30 wita. Kecamatan yang pertama menyetor adalah Kecamatan Ujungpandang.

Sampai tadi malam, KPU Kota Makassar telah mencatat 113.896 suara yang disalin dari formulir-formulir tersebut. Komposisi sementara perolehan suara adalah sebagai berikut:

1. Ilham - Supomo: 74.887 (65.75%)
2. Idris - Adil: 21.731 (19.08%)
3. Halim - Jafar: 8.727 (7.66%)
4. Ridwan - Irwan: 2.393 (2.10%)
5. Firman - Kasma: 2.616 (2.30%)
6. Irianto - Razak: 2.627 (2.31%)
7. Ilham - Herman: 915 (0.80%)

Besok, PPK se-Kota Makassar akan melakukan rekapitulasi penghitungan suara KPPS di kantor kecamatan masing-masing. Sementara rekapitulasi di tingkat KPU Kota Makassar sendiri baru dilaksanakan pada Selasa, 4 Nopember 2008.

MEDIA CENTER
KPU Kota Makassar

Selengkapnya >>

Sabtu, 25 Oktober 2008

KPU Anggarkan Rp 600 Juta

(23 Oct 2008, 36 x , Komentar)

Biaya Pembuatan TPS dan Honorarium Petugas KPPS

MAKASSAR – Anggaran penyelenggaraan pemilihan walikota dan wakil walikota Makassar yang pencoblosannya jatuh pada Rabu, 29 Oktober pekan depan, memang cukup besar.Untuk pembangunan tempat pemungutan suara (TPS), misalnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar harus menganggarkan dana hingga Rp 600 juta lebih. Dana sebesar itu akan digunakan untuk membangun 1.792 TPS.

“Yang Rp 600.320.000 itu sudah mencakup sewa mobiler seperti meja dan kursi, ATK (alat tulis kantor), uang makan petugas KPPS serta pengamanan. Rinciannya, tiap TPS kita anggarkan dana sebesar Rp 335.000,” ungkap Kepala Sub Bagian Umum KPU Makassar, Andriaty Ismail kepada Fajar, Rabu 22 Oktober di ruang kerjanya.

Menurut Andriaty, pihaknya sama sekali tidak menanggung konsumsi para saksi. “Yang kami tanggung hanya petugas KPPS dan pengamanan yang per TPS-nya maksimal sembilan orang. Di luar itu, ya biaya masing-masing karena KPU tidak menganggarkannya,” jelasnya.

Anggota KPU Makassar, Maqbul Halim menambahkan, pihaknya sudah akan merealisasikan seluruh logistik dan perlengkapan pencoblosan pilwalkot Makassar sebelum 29 Oktober nanti.

“Paling lambat 28 Oktober mendatang seluruh kelengkapan pencoblosan sudah siap semua di TPS. Insya Allah semuanya akan rampung dan tak ada masalah,” kata Maqbul.

Menyangkut cetak ulang 200 ribu surat suara karena warnya tidak sesuai orderan, menurut Maqbul, semuanya sudah teratasi. Bahkan, imbuhnya, seluruh surat suara perbaikan tersebut telah disortir pihaknya malam tadi.

“Sudah tidak ada lagi masalah. Surat suara ini segera kita distribusikan ke masing-masing PPK dan PPS,” sebut Maqbul di ruang kerjanya, malam tadi.

Berdasarkan pantauan Fajar, penyortiran surat suara cetak ulang tersebut telah dilakukan sejak pukul 09.00 Wita. Menurut Maqbul, jumlah surat suara yang masuk pukul 09.00 itu masih seperempatnya saja, yakni 50.000.

“Sisanya, malam ini (malam tadi) 150 ribu masuk lagi dan langsung kita sortir. Sekarang penyortiran sedang berlangsung dan insya Allah akan rampung malam ini juga,” tambah Maqbul.

Jangan Golput
Sementara itu, Ketua KPU Makassar Zulkifli Gani Ottoh meminta seluruh warga Makassar untuk menggunakan hak pilihnya pada hari pencoblosan 29 Oktober pekan depan. Menurut dia, memilih untuk tidak memilih alias golongan putih (golput), memang hak setiap orang. “Tapi, sebaiknya jangan golput,” ucap Zulkifli.

Dia mengatakan, jika persentase partisipasi masyarakat di Makassar sama dengan pemilihan gubernur dan wakil gubernur 2007 lalu yang hanya mencapai 54 persen, maka kemungkinan pilwalkot berlangsung dua putara sangat besar. Dan itu berarti, akan terjadi pembengkakan biaya.

”Jika partisipasi pemilih hanya 54 persen seperti pada pilgub lalu, tipis peluang ada kandidat yang meraih suara di atas 30 persen. Kalau benar seperti itu, maka secara otomatis harus ada putaran kedua,” jelas Zulkifli.

Konsekuensinya, Zulkifli melanjutkan, harus ada penambahan biaya. “Butuh biaya besar lagi kalau terjadi putaran kedua. Makanya kami meminta kepada seluruh warga Makassar untuk memanfaatkan hak suaranya 29 Oktober mendatang,” kata Zulkifli.

Memangnya berapa estimasi biaya yang dibutuhkan jika pilwalkot harus lanjut ke putaran kedua? Zulkifli tidak menyebut angka riil. Tapi menurutnya, biayanya tidak jauh berbeda dengan putaran pertama.

Sementara itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendesak KPU Makassar untuk segera membagikan undangan pencoblosan sekaligus kartu pemilih kepada masing-masing warga Makassar yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) untuk pemilihan umum walikota dan wakil walikota Makassar.

Ketua PDIP Makassar, Muchtar Djuma mengatakan, jika KPU Makassar terlambat membagikan kartu pemilih tersebut, maka itu akan memengaruhi masyarakat pemilih untuk mengurungkan niatnya memilih.

“Buntutnya, banyak masyarakat yang akan tidak menentukan sikapnya pada pilkada Makassar nantinya atau golput,” kata Muchtar. Legislator Makassar ini mengatakan, di Fraksi PDIP DPRD Makassar, banyak pengaduan masyarakat yang mempertanyakan tentang kartu pemilih tersebut.

Atas desakan PDIP Makassar itu, Zulkifli Gani Ottoh mengatakan bahwa pembagian kartu pemilih ada tahapannya tersendiri, yakni dalam kurun waktu 20-26 Oktober ini. “Insya Allah dalam waktu dekat ini sudah akan terealisasi,” tambahnya.

Debat Kandidat
KPU Makassar juga telah merancang debat kandidat walikota dan wakil walikota Makassar yang akan digelar di Hotel Clarion Makassar, Sabtu, 25 Oktober lusa. KPU menyiapkan dua guru besar Universitas Hasanuddin sebagai panelis. Keduanya adalah Prof Dr Halide dan Prof Dr Thahir Kasnawi.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pendaftaran KPU Makassar, Pahir Halim mengatakan, ikhwal KPU memilih hanya dua panelis karena pasangan kandidat tergolong banyak, yakni tujuh pasangan.

“Kalau hanya dua atau tiga pasang, maka KPU bisa saja menghadirkan lebih dari empat panelis. Tapi ini tujuh kandidat, tentu membutuhkan waktu banyak,” ujar Pahir.

Dia mengatakan, KPU memilih Halide karena yang bersangkutan ahli di bidang ekonomi, sedangkan Thahir Kasnawi ahli di bidang perkotaan. “Kami pikir kedua pakar ini bisa menilai dan memberikan pertanyaan kepada masing-masing kandidat untuk kemudian masyarakat bisa melihat kapabilitas maing-masing kandidat nantinya,” sebut Pahir. (sul)

Harian FAJAR Edisi 23 Oktober 2008
http://cetak.fajar.co.id/news.php?newsid=77928
Akses terakhir: 25 Oktober 2008
Selengkapnya >>

Rabu, 22 Oktober 2008

Pemilih di Makassar Bertambah

(21 Oct 2008, 46 x , Komentar)
Maqbul: TPS Tidak Berubah

MAKASSAR--Pemilih untuk Pemilu Walikota dan Wakil Walikota Makassar 29 Oktober mendatang mengalami perubahan. Semula KPU menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) 959.814 orang.Tetapi karena ada kekeliruan mengimput data di beberapa kelurahan, KPU Makassar akhirnya merevisi data pemilih menjadi 959.873 orang. Itu berarti ada tambahan pemilih 59 orang.

Anggota KPU Makassar yang membidangi data pemilih, Maqbul Halim mengatakan revisi data pemilih itu dituangkan dalam Surat Keputusan KPU Makassar bernomor 275/58/P.KWK MKS/2008 Senin, 20 Oktober kemarin.

Menurut Maqbul, ada empat kecamatan yang mengalami perubahan jumlah pemilih. Ke empat kecamatan itu adalah Panakkukang, Tallo, Ujung Tanah, dan Wajo. Semula pemilih di Panakkukang hanya 104.673 orang. Setelah direvisi, jumlah pemilih di kecamatan ini menjadi 104.954 orang.

"Ada 281 tambahan pemilih di Panakkukang. Perubahan ini disebabkan oleh karena ada pemilih yang tercantum namanya di Daftar Pemilih Sementara (DPS) tapi tidak termuat dalam DPT yang telah ditetapkan oleh PPS Kelurahan Panaikang," kata Maqbul.

Berbeda di Panakkukang, di Kecamatan Tallo justru terjadi pengurangan pemilih. Semula jumlah pemilih di kecamatan ini 100.142 orang, tetapi setelah dikoreksi jumlahnya mengecil menjadi 100.001 orang.

Menurut Maqbul, pengurangan ini karena terjadi ketidaksesuaian jumlah pemilih berdasarkan DPT yang diakibatkan oleh penomoran yang mengalami pelompatan.

"Di Kecamatan Ujung Tanah pemilih juga mengalami penurunan dari 33.477 orang menjadi 33.398 pemilih," kata Maqbul lagi.

Sementara di Kecamatan Tallo, jumlah pemilih tidak berubah. Hanya terjadi perubahan porsi jumlah pemilih perempuan dan pemilih laki-laki. Pemilih perempuan dari 12.957 menjadi 12.944 sementara pemilih laki-laki dari 12.356 menjadi 12.369 orang.

Kendati pemilih mengalami perubahan, Tempat Pemungutan Suara (TPS) tidak mengalami perubahan. Menurut Maqbul, jumlah TPS tetap 1.792 buah.

Sortir

Sejak beberapa hari lalu, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) melakukan sortir suara di kantor KPU Makassar. Sortir dilakukan untuk memisahkan surat suara yang salah atau rusak dan surat suara yang baik.

"Selain menyortir, para anggota PPS itu juga melipat surat suara yang akan digunakan dalam pencoblosan 29 Oktober mendatang," kata anggota KPU Makassar, Andi Syahrir Makkuradde.(sul)

Sumber: Harian FAJAR Edisi 21 Oktober 2008
http://cetak.fajar.co.id/news.php?newsid=77770
Akses terakhir: 22 Oktober 2008
Selengkapnya >>

Senin, 20 Oktober 2008

Koreksi Jumlah DPT

Press Release
Senin, 20 Oktober 2008
Pemilu Walikota dan Wakil Walikota Makassar 2008

Pemilih untuk Pemilu Walikota dan Wakil Walikota Makassar Tahun 2008 yang telah ditetapkan dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebelumnya berjumlah 959.814 pemilih yang tersebar pada 1.792 TPS. Setelah menerima masukan dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat kelurahan mengenai kekeliruan dalam penetapan DPT tersebut, maka jumlah DPT berubah menjadi 959.873 pemilih atau bertambah 59 pemilih. Jumlah TPS tetap, yakni 1.792. Kecamatan yang mengalami perubahan jumlah DPT dan alas an perubahannya adalah sebagai berikut:

1. Kecamatan Panakkukang: dari 104.673 menjadi 104.954. Dalam hal ini terjadi penambahan sebanyak 281 pemilih. Alasan perubahan adalah sebanyak 281 nama pemilih yang tercantum namanya di Daftar Pemilih Sementara (DPS) namun tidak termuat pada DPT yang telah ditetapkan oleh PPS Kelurahan Panaikang, kecamatan Panakkukang.

2. Kecamatan Tallo: dari 100.142 menjadi 100.001. Dalam hal ini terjadi pengurangan sebanyak 141 pemilih. Alasannya, pada jumlah itu terjadi ketidak-sesuaian jumlah berdasarkan data DPT dan jumlah berdasarkan rekap DPT yang diakibatkan oleh penomoran yang mengalami pelompatan. Misalnya, nomor urut 25 pada halaman sebelumnya dan kemudian berlanjut pada nomor 28 pada halaman selanjutnya.

3. Kecamatan Ujung Tanah: dari 33.477 menjadi 33.398. Dalam hal ini, terjadi pengurangan sebanyak 79 pemilih. Pengurangan terjadi karena nama-nama yang dikurangi tersebut adalah sudah dicoret oleh warga atau kepala keluarga sendiri.

4. Kecamatan Wajo: dari 25.313 menjadi 25.313. Dalam hal ini, terjadi perubahan porsi jumlah pemilih perempuan dan laki-laki: laki-laki dari 12.356 menjadi 12.369 dan perempuan dari 12.957 menjadi 12.944.

Perubahan jumlah pemilih ini tidak menyebabkan terjadinya perubahan jumlah TPS.

Ketua Pokja Pemutakhiran Data Pemilih
KPU Kota Makassar

Maqbul Halim
MEDIA CENTER
KPU KOTA MAKASSAR
Selengkapnya >>

Jumat, 17 Oktober 2008

Kali Pertama KPU Makassar Didatangi Demonstran

Press Release
Jum’at, 17 Oktober 2008.

KPU Kota Makassar – Sekitar 50-an mahasiswa yang merupakan gabungan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dan Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar aksi demonstrasi dihalaman kantor KPU kota Makassar, Jum’at siang (17/10). Inilah untuk kali pertama KPU kota Makassar didatangi massa demonstrans sejak penyelenggaraan tahapan Pilwali berlangsung.

Massa yang menamakan diri Gerakan Mahasiswa Untuk Pemilu Damai ini dating dengan mengendarai sepeda motor. Mereka tiba dikantor KPU usai shalat Jum’at dan langsung menggelar mimbar bebas dengan berorasi secara bergantian. Selain berorasi, mereka juga membentangkan sepanduk putih sepanjang 5 meter yang bertuliskan seruan untuk Pilkada Damai di Kota Makassar.

Koordinator Aksi, Maulana, menyerukan agar KPU sebagai penyelengga Pilwali menjaga netralitas dengan menegakkan aturan main secara tegas dan tanpa kompromi. Para demopnstran juga meminta agar KPU meminimalisir atas aksi-kasi black campaign dengan cara memberi sanksi tegas. “Kami menyerukan agar KPU bersinergis dengan tuntutan mahasiswa, kita ingin Pilwali bercalan lancer dan damai,” ujar Maulana dalam orasinya.

Ketua Pokja Kampanye KPU kota Makassar Andi Dirgahayu Lantara dan anggota KPU Pahir Halim yang langsung menemui mereka menyambut baik tuntutan mahasiswa yang menginginkan Pemilu walikota damai. “Kita semua juga menginginkan Pilkada berjalan damai, karena itu mari kita kawal semua tahapan secara bersama,” ujarnya.

Setelah puas berorasi mereka meninggalkan kantor KPU. Sebelumnya para demonstrans sempat memasang sepanduk panjang berisi himbauan Pilkada damai di pagar kantor KPU kota Makassar. Demonstrasi mendapat pengawalan ketat aparat keamanan.[]

Media Center
KPU Kota Makassar.
Selengkapnya >>

Kamis, 16 Oktober 2008

KPU Mulai Sortir Surat Suara Pilwali


Sortir Surat Suara : Puluhan staf KPU kota Makassar mulai hari ini, Kamis 16 Oktober, menyortir surat suara yang akan digunakan pada Pilwali 29 Oktober mendatang. Jumlah kertas suara yang disiapkan sebanyak pemilih terdaftar ditambah 2,5 persen.

Media center
KPU Kota Makassar.
Selengkapnya >>

Selasa, 14 Oktober 2008

Kampanye Dimulai Hari Ini

Minggu, 12-10-2008
Makassar, Tribun - Masa kampanye pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, resmi dimulai Minggu (12/9) pagi ini, dengan pemaparan visi-misi tujuh pasangan calon di DPRD Makassar. Kampanye akan berlangsung dua pekan, dan ditutup dengan debat tujuh kandidat di Hotel Clarion Makassar, Sabtu (25/10) mendatang.

Tadi malam, kendati waktu belum menunjukkan pukul 00.00 wita, batas dimulainya pemasangan resmi alat peraga dan atribut kampanye, tim pemenangan calon sudah mulai menyebar atribut.

Sejumlah tim pendukung beberapa kandidat telah memasang atribut kampanyenya di kota ini. Padahal aturannya nanti Minggu (12/10) dini hari setelah pukul 00.00 wita baru dibolehkan memasang atribut kampanye di kota ini.

Bahkan dari pantauan Tribun siang kemarin, sejumlah pasangan calon dari dukungan parpol, bahkan mulai mengkavling lokasi dan titik strategis di sejumlah sudut kota, sepeti Jl AP Pettarani, Jl Urip Sumoharjo, Jl Sultan Alauddin, dan sebagian besar di persimpangan jalan.

Ketua KPU Kota Makassar Zulkifli Gani Ottoh dan Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Wali Kota Makassar, Ali Hanafi, berharap para kontestan dan timnya, untuk tetap menjaga tahapan strategis ini agar tak terjadi konfik.

Pemaparan visi-misi serta program tujuh pasangan calon wali kota Makassar periode 2009-2014 ini akan berlangsung dalam Sidang Paripurna Khusus DPRD Kota Makassar, mulai pukul 10.00 Wita.

Sidang akan dihadiri Wali Kota Makassar Andi Herry Iskandar dan para musipda.
Pasangan nomor urut satu, Ilham Arief Siradjuddin-Supomo Guntur (IASmo) akan memulai pemaparan ini denganm diberi waktu maksimal lima menit. Dilanjutkan calon nomor urut dua, Idris Manggabarani-Adil Patu (idial), lalu Halim Abdul Razak-Jafar Sodding, kemudian pasangan nomor empat Ridwan Syahputra Musagani-Irwan Paturusi (RI), selanjutnya nomor urut lima Firmansyah Mappasawang-Kasma F Amin (Pasmi), dilanjutkan Iriantosyah Kasim-Razak Djalle (berIKRAR) , dan diakhiri pasangan nomor urut tujuh, Ilham Aliem Bachrie-Herman Handoko (Idola).

Ridwan dan Irwan melakukan pertemuan khusus untuk membahas persiapan teknis penyampaian visi dan misinya di ruang paripurna DPRD Makassar. Namun, Ridwan tidak menyebut lokasinya untuk menjaga sterilnya pertemuan mereka.

"Kami akan duduk bersama membahas teknis penyampaian visi dan misi itu malam ini," katanya per telepon.

Rahman Pina, tim media IASmo, mengatakan, sejak Kamis (10/10) lalu, Ilham dan Supomo sudah melakukan gladi resik untuk persiapan pemaparan visi-misi, untuk menyesuaikan dengan waktu yang dialokasikan KPU.

Hal serupa dilakukan pasangan Idris Manggabarani-Adil Patu. Mereka seharian mempersiapkan pemaparan visi-misi bersama timnya.

Pasangan Halim-Jafar sehari menjelang pemaparan visi-misi di DPRD Kota Makasar, juga belajar khusus bagaimana menggunakan slide projector untuk presentase mereka di depan sidang paripurna DPRD Makassar, hari ini.

Dalam presentasi makalah berjudul Menuju Kota Makassar Berkualitas dan Bermartabat itu akan merangkum delapan program Mantap Mentong.

Firmansyah menegaskan, juga tidak mengalokasikan waktu khusus untuk persiapan pemaparan visi-misi. Namun pihaknya tidak akan mengecewakan pendukungnya dan siap memperjuangkan aspirasi mereka jika terpilih kelak.

Sebab, menurutnya ekonomi kerakyatan yang selama ini didengungkan, masih belum merakyat.

Firmansyah juga menjanjikan melakukan pendataan orang-orang miskin dan menganggarkan dana besar setiap tahun untuk unit usaha bagi warga yang kurang mampu.

Sementara, Iriantosyah Kasim-Razak Djalle (berIKRAR), mengunjungi sejumlah tempat di Kota Daeng untuk sosialisasi menjelang kampanye resmi, Sabtu (11/10).

Salah satu program unggulan pasangan ini yang akan disampaikan di visi-misi pagi ini adalah, memberdayakan pengusaha lokal dan kecil.

Herman Handoko, mengatakan tidak mengalokasikan waktu khusus untuk visi-misi. "Sebenarnya tidak ada persiapan khusus untuk visi-misi di DPRD. Tapi kami ingin semuanya berjalan lancar tanpa kendala," kata Herman.

Materi rapat juga membahas persiapan kampanye putaran pertama yang berlangsung 13-19 Oktober.

Idola mendapat giliran pertama menggelar kampanye terbuka. Tim Idola merampungkan nama-nama jurkam dan disetor ke KPU, Panwas, dan Polwiltabes Makassar. Namun pasangan ini enggan merinci siapa-siapa jurkamnya. "Nama-nama jurkam bagian dari kejutan yang kami siapkan," ujar Ilham.

Idola berangkat ke DPRD Makassar pukul 08.00 pagi ini dan bergabung dengan enam kandidat lainnya. Masing-masing kandidat akan mendapat alokasi waktu 15 menit menyampaikan visi dan misinya. "Tidak ada latihan khusus untuk visi-misi," ujar Herman.

Di tempat terpisah, anggota KPU Makassar Maqbul Halim mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan segalanya untuk acara itu. Pihak DPRD Makassar telah menyebarkan undangan. "Masing-masing kandidat diberikan waktu sekitar 15 menit untuk menyampaikan visi dan misisnya," katanya.

Tidak ada tahapan untuk memberikan tanggapan atau pun pertanyaan pada acara ini. Masyarakat hanya diminta mendengarkannya.

Sebelumnya, tujuh pasang calon menandantangani perjanjian itu di Hotel Singgasana, Jl Sultan Hasanuddin, Makassar, Jumat (10/10). Untuk menunjang pilkada damai, polwil Makassar menggelar apel siaga di lapangan Karebosi, Makassar.

Sumber: Harian Tribun Timur Edisi 12 Oktober 2008
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=101135
Tanggal Akses: 14 Oktober 2008
Selengkapnya >>

Minggu, 12 Oktober 2008

Tujuh Calon Walikota Makassar Paparkan Visi-Misi

Press Release
Minggu, 12 Oktober 2008.

KPU Kota Makassar – Tujuh pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Makassar paparkan visi dan misinya dihadapan sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Makassar, Minggu siang (12/10). Selain anggota dewan, pemaparan visi misi yang digelar KPU kota Makassar itu juga dihadiri oleh anggota KPU, Panwas, unsur Muspida kota Makassar serta puluhan pendukung masing-masing calon. Pemaparan berlangsung selama 2 jam, dimulai pada pukul 10.00 wita dan berakhir pada pukul 12.00 wita.

Yang mendapat giliran pertama memaparkan visi-misi adalah pasangan Ilham Arief Sirajuddin dan Supomo Guntur. Ilham – Supomo merupakan kandidat dengan nomor urut satu pada Pilwali 29 Oktober mendatang. Sesuai jadwal acara, pemaparan visi misi dilakukan secara bergantian disesuaikan nomor urut calon.

Setelah Ilham–Supomo, giliran pasangan nomor urut dua, Idris Manggabarani dan Adil Patu yang menyampaikan visi-misinya. Kemudian disusul pasangan nomor urut tiga, Halim Razak – Jafar Sodding, lalu calon nomor urut empat Ridwansyah Putra Musa Gani – Irwan Paturusi. Yang mendapat giliran kelima adalah pasangan nomor urut lima, Firmansyah Mappasawang – Kasma F. Amin, lalu disusul calon nomor urut enam Iriantosyah Kasim DM – Razak Djalle dan yang mendapat kesempatan terakhir adalah pasangan nomor urut tujuh, Ilham Alim Bachri dan Herman Handoko.

Meski visi misi calon pemimpin kota Makassar itu hanya disampaikan dihadapan sidang paripurna DPRD, namun tidak berarti rencana besar para calon itu tertutup bagi masyarakat kota Makassar. Itu karena, pemaparan visi misi juga disiarkan secara langsung oleh Makassar TV dan stasiun radio Suara Celebes FM.

Pemaparan visi misi berlangsung tertib. Meski sempat terjadi sedikit ketegangan antar pendukung calon, namun tidak mengganggu jalannya kegiatan. Para pendukung calon yang memadati halaman gedung dewan saling meneriakkan yel-yel untuk mendukung pasangannya masing-masing. Meski demikian, suasana tetap kondusif karena para pendukung terlihat menahan diri. Belum lagi dengan penjagaan ketat aparat keamanan.

Sedikitnya, 150 personil gabungan aparat kepolisian dari resort Makassar Barat dan Makassar Timur serta 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob Polda Sulselbar diterjunkan langsung mengamankan jalannya kegiatan. Sebelum acara dimulai, Tim Gegana menyisir ruangan sidang paripurna DPRD yang akan digunakan untuk pemaparan visi-misi kandidat.

Sesaat sebelum pemaparan visi misi, ketua DPRD Kota Makassar Ince Adnan Mahmud, meminta kepada semua calon dan para pendukungnya agar berbesar hati jika ternyata tidak terpilih pada pemilihan yang akan digelar pada 29 Oktober.[]

Media Center
KPU Kota Makassar
Selengkapnya >>

Jumat, 10 Oktober 2008

KPU Zikir Bersama 7 Calon Walikota Makassar


Press release

KPU Kota Makassar - Komisi Pemilihan Umum kota Makassar menggelar zikir bersama calon Walikota dan Wakil Walikota Makassar serta tim suksesnya masing-masing di gedung Graha PKK Makassar, Kamis malam (9/10). Zikir yang digelar setelah Shalat Isya’ itu untuk menyambut persiapan kampanye pada 12 hingga 25 Oktober.

“Zikir bersama ini sebagai rangkaian persiapan kampanye, memang tidak masuk dalam jadwal resmi, tapi kita ingin memulai hajatan demokrasi ini dirahmati sehingga bisa berjalan tanpa hambatan,” kata ketua KPU kota Makassar, Zulkifli Gani Ottoh.

Sebenarnya, KPU mengundang seluruh Calon Waliota dan Calon Wakil Walikota beserta 25 orang tim suksesnya masing-masing untuk mengikuti kegiatan ini, namun tidak semua calon Walikota maupun wakilnya hadir. Dari 7 pasangan calon, hanya pasangan nomor urut 3 yaitu Halim Razak dan Jafar Soding yang hadir bersama sedangkan calon lain hanya dihadiri salah satunya bahkan ada yang hanya mengutus timnya.

Pasangan nomor urut 1 yang hadir hanya wakilnya, Supomo Guntur. Calon nomor urut 2 hanya dihadiri Idris Manggabarani, tanpa wakilnya Adil Patu. Pasangan nomor urut 6 juga hanya dihadiri calon wakil Walikota Razak Djalle, tanpa Iriantosyah Kasim. Demikian juga calon nomor urut 7 yang hanya dihadiri wakilnya Herman Handoko, tanpa Ilham Alim Bachri. Sedangkan pasangan calon nomor urut 4, Ridwansyah Putra Musagani dan Irwan Paturusi serta calon nomor urut 5 Firmansyah Mappasawang dan Kasma F. Amin, masing-masing hanya menghadirkan tim suksesnya.[]

Media Center
KPU Kota Makassar
Selengkapnya >>

15 Parpol Tak Penuhi Kuota 30 Persen Perempuan

Press Release

KPU Kota Makassar – Lima belas partai politik di Makassar dilaporkan tidak mampu memenuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan dalam penyusunan daftar caleg untuk DPRD kota Makassar 2009 – 2014. Laporan menyusul pengumuman daftar caleg sementara (DCS) oleh Komisi Pemilihan Umum kota Makassar pada 26 hingga 30 September lalu. Berdasarkan DCS tersebut, 15 parpol tidak memenuhui kuota di empat daerah pemilihan (Dapil I, II, III dan IV) dan 17 Parpol untuk Dapil Kota Makassar V.

Sesuai ketentuan undang-undang nomor 10 tahun 2008 tentang pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD, daftar bakal caleg harus memuat paling sedikit 30 persen keterwakilan perempuan. Penyusunannya menggunakan sistem ziper, yaitu setiap 3 balon terdapat 1 caleg perempuan.

Dapil I
Untuk daerah pemilihan kota Makassar I yang meliputi kecamatan Makassar, Ujung Pandang dan Rappocini, 15 Parpol tak penuhi kuota. Mereka adalah Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), Partai Barisan Nasional (PBN), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kedaulatan, Partai Pemuda Indonesia (PPI), Partai Karya Perjuangan (PKP), Partai Matahari Bangsa (PMB), Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Indonesia Sejahtera (PIS), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dan Partai Buruh.

Dari 15 parpol tersebut, dua parpol sama sekali tidak mengajukan caleg perempuan. Keduanya adalah Partai Buruh dan Partai Bintang Reformasi. Sedangkan parpol dengan caleg perempuan terbanyak adalah Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) dengan kuota perempuan sebesar 75 persen. Dari 4 caleg yang diajukan partai ini, tiga diantaranya adalah perempuan.

Dapil II
Untuk dapil kota Makassar II yang terdiri atas kecamatan Tamalate, Mariso dan Mamajang juga tercatat 15 parpol tak penuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan. Ke-15 parpol tersebut masing-masing; Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA), Partai Barisan Nasional (PBN), Partai Keadilan Dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Pemuda Indonesia (PPI), Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI-M), Partai Matahari Bangsa (PMB), Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK), Partai Republika Nusantara (REPUBLIKAN), Partai Pelopor, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dan Partai Merdeka.

Dari 15 parpol yang tak penuhi kuota di Dapil II itu, dua diantaranya yaitu Partai Merdeka dan Partai Matahari Bangsa sama sekali tadak mengakomodir perempuan. Sedangkan partai dengan keterwakilan perempuan terbanyak adalah Partai Buruh dengan kuota mencapai 67 persen perempuan. Dari 3 Caleg yang diajukan Partai Buruh di Dapil II, dua diantaranya adalah perempuan.

Dapil III
Dengan jumlah yang sama, di Dapil kota Makassar IV juga terdapat 15 Parpol yang tak penuhi kuota 30 persen perempuan. Mereka adalah Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA), Partai Keadilan Dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Pemuda Indonesia (PPI), Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), Partai Matahari Bangsa (PMB), Partai Golongan Karya (GOLKAR), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Patriot, Partai Demokrat, Partai Indonesia Sejahtera (PIS) dan Partai Buruh.

Daerah Pemilihan Kota Makassar III meliputi kecamatan Panakukang dan Manggala. Dari deretan partai yang yang mampu penuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan di Dapil III, Partai Gerindra sama sekali tidak mengajukan caleg perempuan. Sedangkan partai dengan Caleg perempuan terbanyak adalah Partai Merdeka dengan kuota 100 persen. Di Dapil ini, Partai Merdeka memang hanya mengajukan 1 orang caleg, yang juga adalah perempuan.

Dapil IV
Di Dapil kota Makassar IV juga terdapat 15 Parpol yang tak penuhi kuota 30 persen perempuan. Ke-15 parpol tersebut adalah Partai Hati Nurani (HANURA), Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA), Partai Barisan Nasional (PBN), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Pemuda Indonesia (PPI), Partai Matahari Bangsa (PMB), Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), Partai Republika Nusantara (REPUBLIKAN), Partai Pelopor, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia, Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI).

Dari partai-partai tersebut, Partai Barisan Nasional sama sekali tidak mengajukan caleg perempuan untuk daerah pemilihan kota Makassar IV yang meliputi kecamatan Tallo, Bontoala, Ujung Tanah dan Wajo. Sedangkan partai dengan keterwakilan perempuan terbesar di Dapil ini adalah Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) dengan kuota 56 persen caleg perempuan. Dari 9 Caleg yang diajukan PPRN, 5 diantaranya adalah perempuan.

Dapil V
Sedangkan pada daerah pemilihan kota Makassar V yang meliputi kecamatan Biringkanaya dan Tamalanrea, jumlah parpol yang tidak penuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan lebih banyak lagi. Jumlahnya ada 17 Parpol. Mereka adalah Partai Pengusaha Dan Pekerja Indonesia (PPPI), Partai Barisan Nasional (PBN), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Perjuangan Indonesia Baru (PPIB), Partai Kedaulatan, Partai Pemuda Indonesia (PPI), Partai Karya Perjuangan (PKP), Partai Matahari Bangsa (PMB), Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK), Partai Republika Nusantara (REPUBLIKAN), Partai Pelopor, Partai Golongan Karya (GOLKAR), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBKI), Partai Sarikat Indonesia (PSI), dan Partai Buruh.

Dari 17 Parpol tersebut, tiga diantaranya sama sekali tidak mengajukan caleg perempuan di Dapil V. Ketiganya adalah Partai Sarikat Indonesia, Partai Perjuangan Indonesia Baru dan Partai Barisan Nasional. Sedangkan Parpol dengan keterwakilan perempuan terbanyak di dapil ini adalah Partai Merdeka dengan 75 persen caleg perempuan. Dari 4 Caleg PPRN di Dapil kota Makassar V, tiga diantaranya adalah perempuan.[]

Media Center
KPU Kota Makassar


Selengkapnya >>

Rabu, 08 Oktober 2008

KPU Gelar Rakornis Kampanye Pilwali Makassar

Press Release
Rabu, 08 Oktober 2008.

KPU Kota Makassar – Komisi Pemilihan Umum Kota Makassar kembali menggelar pertemuan dengan tim kampanye tujuh pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Makassar, di kantor KPU kota Makassar, Rabu siang (8/10). Rapat dalam rangka pemantapan persiapan kampanye yang akan digelar pada 12 hingga 25 Oktober. Dalam pertemuan ini, secara tekhnis dibahas mengenai tim kampanye, jadwal, tahapan dan bentuk kampanye serta tekhnis pengelolaan dana kampanye masing-masing pasangan calon. Rapat tekhnis serupa juga pernah dilakukan KPU pada 24 September lalu.

Ketua Kelompok Kerja Kampanye KPU kota Makassar, Andi Dirgahayu Lantara, memaparkan, KPU telah menetapkan 3 metode kampanye, yaitu dalam bentuk Rapat Umum, Rapat Tertutup dan Rapat Terbatas yang bersifat dialogis. “Untuk Rapat Umum yang akan digelar pada 13 sampai 19 Oktober, calon yang mendapat giliran bebas menentukan titik mana saja dikota Makassar yang akan digunakan, pada hari yang sama calon lainnya dapat berkampanye dalam bentuk rapat terbatas atau dialogis sesuai zona yang ditentukan,” papar Dirgahayu.

Dirga berharap, masing-amsing tim pasangan calon dapat segera melaporkan jadwal dan rencana kampanyenya kepada KPU kota Makassar, Panwas dan Aparat kepolisian. Jadwal kampanye memuat rencana tempat yang akan digunakan untuk kampanye, pihak-pihak yang akan terlibat dalam kampanye, serta rute yang akan dilalui.

Sementara itu, Tim Auditor Dana Kampanye, Ahmad Dahlan, menegaskan agar tim pasangan calon memperhatian secara benar pengisian laporan dana kampanyenya. Laporan dana kampanye, kata Dahlan, harus diserahkan paling lambat 3 hari setelah pencoblosan. “Perlu kehati-hatian dalam menyusun laporan dana kampanye, karena yang satu ini bisa mempengaruhi penetapan calon bersangkutan, juga soal waktu pelaporan jangan sampai molor” kata Dahlan yang juga dibenarkan ketua KPU Zulkifli Gani Ottoh.

Menurut Dahlan, dana kampanye yang harus dilaporkan terhitung sejak penetapan pasangan calon hingga akhir masa kampanye, meliputi transaksi atau bukti penerimaan dan pengeluaran pada rekening khusus dan buku kas tim masing-masing. “Jadi catat sesuai kronologis transaksi dan sertakan bukti atau kwitansi transaksinya, karena ini yang akan ditelusuri kebenarannya” jelas dia.

Bukan hanya itu, menurut Ahmad Dahlan, tim auditor juga akan menelusuri hingga ke pihak yang menyerahkan dana bantuan. Karena itu dia meminta agar dalam laporan tersebut juga disertakan nama, alamat dan nomor telepon genggam penyumbang. “Untuk penyumbang badan hukum swasta, bahkan akan ditelusuri hingga ke kas perusahaannya,” papar dia.

Untuk mempermudah pemahaman dan penyusunan laporan, KPU memberikan buku pedoman tekhnis penyusunan laporan kampanye kepada masing-masing tim kampanye. Rapat yang berlangsung selama hampir satu jam itu dipimpin langsung ketua KPU kota Makassar, Zulkifli Gani Ottoh, didampingi ketua Pokja Kampanye Andi Dirgahayu Lantara, tim Auditor dana kampanye Ahmad Dahlan dan rekan, anggota Panwas, serta diikuti oleh tim sukses tujuh pasangan calon. Sedianya, rapat tekhnis berlangsung pada pukul 14.00 Wita, namun molor 35 menit karena keterlambatan utusan dua pasangan calon.[]

Media Center
KPU Kota Makassar.
Selengkapnya >>

follow me @maqbulhalim